Gunung Sitoli sering disebut dengan Luaha, terletak di muara sungai Nou, yang saat ini dikenal sebagai Pasar Gunung Sitoli. Bentang alam Gunung Sitoli berupa bukit-bukit sempit dengan ketinggian yang beragam. Cuma punya waktu sehari di Gunung Sitoli? Jangan khawatir, nih 4 destinasi wisata yang bisa Sobat Pesona sambangi.
Gunung Sitoli merupakan kota tertua dan terbesar di Kepulauan Nias. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Nias. Sebelumnya kota ini berstatus kecamatan Gunung Sitoli, baru pada 29 Oktober 2008, Menteri Dalam Negeri Indonesia meresmikan Kota Gunung Sitoli menjadi Kota Otonom. Berbicara mengenai Gunung Sitoli tidak akan lepas dari sejarah panjangnya. Kota ini sudah dikenal dan ramai dikunjung sejak Abad 18. Gunung Sitoli sering disebut dengan Luaha, terletak di muara sungai Nou, yang saat ini dikenal sebagai Pasar Gunung Sitoli.
Nenek moyang penduduk Gunung Sitoli adalah para pedagang yang berasal dari Indocina dan daratan Asia, mereka datang berdagang ke daerah ini dan akhirnya menetap. Mereka jugalah yang memberikan nama Gunung Sitoli. Gunung berarti daratan tinggi dan Sitoli diambil dari nama orang yang berdiam di bukit.
Bentang alam Gunung Sitoli berupa bukit-bukit sempit dengan ketinggian yang beragam. Struktur tanah dan bebatuannya bersifat labil sehingga mudah terjadi longsor dan mengalami patahan tanah. Untuk sampai ke kota Gunung Sitoli, kita bisa melalui bandar udara Binaka atau melalui Pelabuhan Angin. Dengan menggunakan pesawat udara, kamu membutuhkan waktu 1 jam dengan penerbangan dari Medan. Sedangkan menggunakan kapal laut dibutuhkan waktu 10 jam dari pelabuhan Sibolga.
Gunung Sitoli Nias yang berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, sejak dulu sudah terkenal dengan kecantikan alam lautnya. Ada sembilan pantai yang banyak didatangi pengunjung seperti, pantai Nusa Lima, pantai Malaga, pantai Marina, pantai Simanaere, pantai Laowamaru, pantai Bunda, pantai Muara Indah, pantai Carlita dan pantai Hoya. Tapi selain pantai, kota kecil di lepas pantai barat Sumatra ini punya 4 destinasi budaya dan petualangan yang istimewa.
Rumah Adat Tumori

Ada 10 rumah adat Tumori yang masih terjaga keasliannya, menjadi obyek wisata yang sayang dilewatkan. Lokasinya berada di desa Tumori, kecamatan Gunung Sitoli Barat, kira-kira 30 menit dari Bandara Binaka. Rumah adat ini memiliki konstruksi unik yang tahan gempa, terbukti beberapa kali terjadi gempa, rumah adat ini dapat bertahan.
Muara Indah
Kawasan wisata yang menyerupai danau, dikelilingi tanaman bakau di sekitarnya, berada di Kecamatan Gunung Sitoli Utara. Berada di tengah danau menikmati suasana alam, sambil mendengarkan hembusan angin dapat membuat jiwa tenang.
Situs Batu Megalitik
Terletak di desa Onowaembo, Gunung Sitoli Idanoi. Situs batu ini menjadi saksi sejarah bahwa Gunung Sitoli pernah berada si zaman batu. Situs ini masih terjaga hingga kini.
Gua Kelelawar
Air terjun Baho dan Togimbogi. Air terjun Baho yang berada di desa Nazalou Alo’oa, merupakan aliran sungai Namolo. Air terjun dengan ketinggian 12 meter dan lebar 5 meter, dengan telaga sedalam 4 meter di bawah air terjun. Di dekatnya terdapat Togimbogi (Gua Kelelawar) dengan dinding penuh stalaktit dan stalakmit.
Lihat juga: 5 Wisata Eksotis di Belitung Timur
Penutup
Dengan begitu banyaknya destinasi eksotik yang bisa dijelajahi di Luaha, tidak heran jika para wisatawan merasa terpesona dengan keindahan dan keanekaragaman alamnya. Semoga informasi mengenai destinasi eksotik di Luaha yang telah saya sampaikan dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah membaca dan semoga suatu saat nanti Anda bisa mengunjungi salah satu destinasi tersebut dan merasakan keindahan alamnya secara langsung.