Pura Uluwatu, Puncak Batu Karang Bali

Pura Uluwatu terletak 97 meter di atas batu karang laut, sebagai Pura Sad Kahyangan Jagat, pura penyangga poros mata angin pulau Bali.

Tempat wisata yang sangat terkenal di Bali selatan adalah Pura Luhur Uluwatu, juga dikenal sebagai Pura Uluwatu. Kawasan sekitar Pura Uluwatu, yang terletak di Kabupaten Badung, selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri. Bahkan, popularitasnya menempati posisi kedua setelah Tanah Lot di Kabupaten Tabanan.

Penyangga Poros Mata Angin

Pura Uluwatu memiliki status sebagai Pura Sad Kahyangan Jagat atau penyangga poros mata angin pulau Bali, menurut kepercayaan masyarakat Bali. Tempat suci ini memainkan peran penting dalam kepercayaan agama Hindu di Bali. Pura Luhur Uluwatu mendapatkan namanya dari lokasinya yang berada di atas tebing batu karang. “Uluwatu” dalam bahasa Sanskerta berarti “puncak batu karang”.

Keistimewaan Pura Uluwatu terletak pada posisinya yang kokoh berdiri di atas tebing batu karang dengan ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut. Pemandangan panorama Pura Uluwatu yang dikelilingi oleh tebing-tebing batu dan luasnya Samudra Indonesia memberikan pengalaman yang fantastis bagi para pengunjung.

Pura Uluwatu merupakan tempat suci yang menghadap langsung ke laut lepas di ujung barat daya Pulau Bali. Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat merasakan atmosfer yang sakral dan religius saat menyaksikan matahari terbenam dari beberapa sisi tebing di sekitar pura.

Tak jauh dari lokasi pura, tepatnya di sebelah kanan Pura Uluwatu, terdapat alunan ombak yang menarik dengan peselancar yang bermain di atasnya. Ombak yang besar dan menantang ini menjadi daya tarik bagi peselancar dari berbagai belahan dunia.

Pementasan Tari Kecak

Selain keindahan arsitektur pura dan panorama matahari terbenam, salah satu daya tarik utama Pura Uluwatu adalah pertunjukan tari tradisional Bali yang disebut Tari Kecak. Pertunjukan tari yang sakral namun menghibur ini dilangsungkan di panggung terbuka menjelang senja, menambah daya tarik Pura Uluwatu bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Tari Kecak Uluwatu melibatkan sekitar 50 hingga 100 penari, yang sebagian besar adalah laki-laki. Pertunjukan tari ini biasanya menggambarkan cerita Ramayana. Penari Kecak duduk melingkar dan mengenakan kain sarung berwarna hitam putih.

Baca juga: Pesona Alam di Desa Jatiluwih Bali

Ciri khas Tari Kecak adalah suara “cak, cak, cak” yang diucapkan oleh penari laki-laki saat mereka saling bersahutan. Pertunjukan tari Kecak Uluwatu biasanya dilaksanakan menjelang matahari terbenam, sekitar pukul 18.00 – 19.00 waktu Bali. Hal ini menambah kesan dramatis dan magis dari pementasan dengan gerakan puluhan penari.

Lokasi

Lokasi Pura Luhur Uluwatu berada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pura ini terletak sekitar 30 km di selatan Kota Denpasar atau sekitar 15 km dari Bandara Ngurah Rai. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuh dari Bandara Ngurah Rai ke Pura Uluwatu sekitar 1 jam ke arah selatan. Keindahan alam yang luar biasa membuat wilayah sekitar Pura Uluwatu menjadi tempat banyaknya hotel berbintang dan penginapan kelas melati.

Dengan pesona alamnya yang memukau dan arsitektur pura yang megah, Pura Uluwatu adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Bali selatan. Pengunjung dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, pertunjukan tari Kecak yang menarik, dan merasakan atmosfer spiritual yang khas. Pura Uluwatu adalah tempat yang sempurna untuk menghormati tradisi dan keindahan alam Bali.

Bagikan Artikel Melalui