Yuk Interaksi dengan Monyet di Monkey Forest Ubud

Mandala Wisata Wenara Wana atau lebih dikenal sebagai Monkey Forest merupakan lokasi wisata yang sering didatangi oleh pengunjung saat berwisata ke Ubud. Setidaknya ada 10 ribu wisatawan yang datang ke Monkey Forest setiap bulannya.

Bali dicintai oleh wisatawan lokal dan mancanegara karena mampu memberikan gambaran harmonisasi antara alam dengan manusia. Mandala Wisata Wenara Wana merupakan salah satu bukti bahwa alam dan manusia bisa hidup berdampingan, dalam hal ini adalah monyet dengan manusia. 

Mandala Wisata Wenara Wana atau lebih dikenal sebagai Monkey Forest merupakan lokasi wisata yang sering didatangi oleh pengunjung saat berwisata ke Ubud. Setidaknya ada 10 ribu wisatawan yang datang ke Monkey Forest setiap bulannya.

Monkey Forest merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk dijadikan habitat para monyet. Ada sekitar 340 ekor monyet yang bebas berkeliaran di sini. Selain menjadi rumah mamalia hutan ini, Monkey Forest juga merupakan salah satu tempat suci bagi masyarakat Hindu yang ada di Ubud.

Dalam sejarah pembangunan Monkey Forest, masyarakat berupaya untuk menjalankan prinsip Tri Hita Karana atau prinsip yang harus dilakukan untuk memperoleh kebahagiaan. Oleh karena itu, mereka sengaja menjadikan Monkey Forest sebagai lokasi untuk menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan.

Di sini juga terdapat Candi Pura Dalem Agung Padangtegal atau Sacred Monkey Forest Sanctuary. Tempat ini dijadikan upacara khusus sebagai bentuk penghormatan kepada hewan atau disebut dengan Tumpek Kandang dan Tumpek Uduh. Lokasi Monkey Forest juga sangat asri karena juga dijadikan sebagai sarana konservasi monyet. Rimbun pepohonan dan suasana yang sangat alami memang menjadi daya tarik tempat ini.

Lihat juga:Pantai Bingin, Surga Tersembunyi di Balik Tebing Pecatu Bali

Jika ingin berkunjung dan melihat lucunya para monyet di Monkey Forest, ada beberapa tips yang harus Sobat Pesona ketahui. Pertama, jangan melakukan tindakan yang dapat memberikan kesan tidak menghormati para monyet.

Selanjutnya, jangan memberikan makan apapun, termasuk kacang dan roti, kepada monyet. Karena Monkey Forest merupakan kawasan konservasi, kesehatan para monyet amat diperhatikan. Jika mau memberikan makan, pilihlah pisang yang memang menjadi makanan kesukaaan mamalia ini.

Sambil memberi pisang, monyet-monyet dengan senang hati bermain dengan kita, lho. Hal ini pula yang menjadi daya tarik karena monyet-monyet di sini bisa diajak berinteraksi. Namun, Sobat Pesona harus tetap hati-hati, ya, karena pada dasarnya monyet ini tetaplah hewan liar yang memiliki insting yang tidak bisa ditebak.

Meski bisa mencoba memberi pisang kepada monyet, tapi sebenarnya tindakan ini tidak dianjurkan. Bisa saja monyet-monyet ini marah karena merasa makanannya kurang. Selain itu, jangan terlalu dekat dengan para monyet dan sebisa mungkin tidak membawa barang-barang berkilauan karena sangat menarik perhatian para monyet.

Baca juga: Pura Uluwatu, Puncak Batu Karang Bali

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Monkey Forest adalah sekitar pukul 3 sore atau 4 sore. Di Waktu ini, para monyet sudah selesai diberi makan sehingga mereka akan lebih jinak. Wah, sepertinya menarik, ya, berkunjung ke Monkey Forest.

Bagikan Artikel Melalui