2 Jenis Limit Switch dan Cara Kerjanya

Apa itu limit switch? Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi kebanyakan orang, terutama bagi mereka yang awam soal instalasi kelistrikan dan juga belum pernah melihat secara langsung seperti apa rupa detail dari benda ini. Banyak juga yang menganggap benda ini tidak berbeda dengan saklar listrik pada umumnya. Padahal, kedua jenis ini sangat berbeda, lho.

Secara singkat, benda ini merupakan sebuah saklar elektromekanis. Limit switch bekerja dengan berdasarkan adanya pergerakan atau juga keberadaan dari suatu obyek. Terdiri atas perangkat elektromekanis, memiliki komponen berupa aktuator, yang mana aktuator ini terhubung secara mekanis pada sekumpulan kontak.

Apabila sebuah obyek bersentuhan dengan bagian aktuator ini, benda ini akan secara otomatis mengoperasikan kontak untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Benda ini kerap digunakan dalam beragam aplikasi juga lingkungan karena tidak rumit dan mudah dalam pemasangan, tangguh serta handal secara operasional. Mulai dari industri besar dengan alat-alat berukuran besar pula, hingga peralatan elektronik rumah tangga dan aneka ragam alat transportasi, banyak yang memanfaatkan fitur yang disediakan oleh benda ini demi mengoptimalkan fungsi yang dimilikinya.

Salah satu contoh yang paling mudah kita temui adalah limit switch yang digunakan pada mobil, dimana saklar ini dapat mendeteksi posisi pintu mobil saat terbuka dan secara otomatis mengalirkan energi pada lampu kabin, sehingga lampu kabin akan menyala ketika pintu mobil terbuka.

Yang wajib dipahami pengguna dari simbol ini ialah status normal dari saklar adalah kondisi istirahat tanpa adanya stimulasi. Benda ini akan berada dalam status normal bila tidak mengalami kontak dengan apapun atau tidak ada yang menyentuh mekanisme dari aktuator saklar. Benda ini sendiri terdiri atas beragam jenis.

Baca juga: Ini Dia Perbedaan Hub dan Switch

Untuk memilihnya, tentu harus disesuaikan dengan berbagai faktor mulai dari bodi saklar hingga gaya lengan putar, dan mencermati syarat operasi atau penggunaan juga faktor lingkungan mulai dari kelembaban, kontaminasi, suhu, sampai getaran dan guncangan. Hal lain yang harus diperhatikan saat memilihnya adalah kekuatan operasinya, kemampuan reset, over dan pre-travel, serta persyaratan keselamatan. 

Secara umum, terdapat dua jenis kategori limit switch yang banyak beredar di pasaran, berikut penjelasannya. 

1. Global Limit Switch

Jenis ini merupakan jenis yang paling umum digunakan di seantero dunia. Jenis Global ini dirancang memenuhi standar IEC untuk penerimaan di seluruh dunia. Biasanya, jenis ini terbuat dari material logam atau plastik. Tersedia aneka ragam seri global limit switch yang didasarkan berdasarkan spesifikasi listrik, aktuator, terminasi, rangkaian, dan juga tingkat penyegelannya. Global limit switch ini pada umumnya digunakan untuk mesin cetak injeksi, antarmuka PLC, peralatan alat mesin, tangga berjalan atau eskalator, penanganan material, mesin game, pintu industri, peralatan pengemasan mulai dari tekstil hingga makanan minuman, gunting dan platform lift peralatan perakitan elektronik. 

2. Medium Duty Limit Switch

Jenis ini merupakan jenis limit switch yang dirancang untuk beragam aplikasi baik indoor ataupun outdoor. Seperti jenis sebelumnya, saklar yang satu ini juga tersedia dalam beragam seri yang berdasarkan dari spesifikasi listrik, aktuator, terminasi, rangkaian dan tingkat penyegelannya. Medium duty limit switch ini biasanya digunakan untuk deteksi kehadiran ataupun ketidakhadiran obyek.

Digunakan juga pada aplikasi yang membutuhkan akurasi dalam pengulangan, seperti misalnya crane. Medium duty ini juga dipakai pada mesin stamping, konveyor, alat transportasi, pengemasan dan peralatan penggerak tanah, mesin tekstil, peralatan cetak serta mesin pertanian. 

Nah, itu dia penjelasan mengenai limit switch serta jenis-jenisnya. Ketika memutuskan untuk memasangnya, terdapat beberapa tips agar pemasangan dapat berjalan lancar dan berfungsi secara optimal.

Pertama, jika kamu merupakan orang yang awam di bidang ini, maka tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli kelistrikan atau teknisi berpengalaman untuk mencegah terjadinya masalah yang mengakibatkan tidak berfungsinya benda ini. Tanyakan pada ahli terkait jenis seperti apa yang kompatibel untuk dipasang, tempat membeli yang terpercaya, serta cara pemasangannya.

Kedua, jika kamu sudah mengetahui pasti jenis seperti apa yang akan dibeli, maka pastikan untuk membelinya di toko yang reputasinya baik. Akan sangat membantu jika mengajak rekan yang ahli dalam bidang ini ketika membelinya, untuk memahami produk yang akan dibeli apakah benar-benar kompatibel dan berkualitas baik. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke toko, maka kamu bisa memilih untuk membelinya secara online, tentunya pilih marketplace dan penjual yang terpercaya, ya.

Luangkan waktu untuk membaca beragam ulasan pembeli agar dapat menentukan dan membeli produk yang benar-benar bagus.

Ketiga, prioritaskan pemilihannya karena faktor kualitas alih-alih hanya memilih yang harganya lebih hemat. Limit switch dengan kualitas baik tentunya akan bertahan lebih lama alias awet ketika digunakan, meskipun mungkin harganya sedikit mahal di awal.

Baca juga: Perbedaan TCP dan UDP yang Perlu Kamu Tahu

Berbeda dengan limit switch yang kualitasnya lebih rendah, akan rentan mengalami kerusakan sehingga kamu pun akan kembali mengeluarkan budget untuk memperbaiki bahkan menggantinya dalam periode yang singkat. Oleh sebab itu, justru akan lebih hemat jika kamu meluangkan lebih banyak budget untuk membeli limit switch berkualitas baik yang lebih ekonomis secara jangka panjang. 

Share Artikel Ini!!!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *